Profil Singkat LADA Aceh

LATAR BELAKANG

Lada Aceh adalah sebuah lembaga sosial masyarakat yang berkedudukan di Kota Lhokseumawe sebagai organisasi Independen yang secara fokus bergerak pada usaha pengembangan sektor perkebunan lada melalui pemberdayaan komunitas masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya lahan yang tersedia dilingkungan setempat. 

Lembaga LADA Aceh didirikan pada bulan Agustus 2010 melalui pertemuan yang di inisiasi oleh pegiat bidang pertanian dengan menyepakati beberapa point mengenai pendirian lembaga LADA Aceh. Dalam perjalanannya, Lembaga LADA Aceh diharap dapat membangun kerja sama dengan para pihak manapun sebagai wadah mediator maupun implementor dalam usaha-usaha pemberdayaan masyarakat petani khususnya petani lada yang ada di Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara dan Provinsi Aceh pada umumnya

Gagasan tersebut didasari atas beberapa hal yang diyakini penting dan di anggap strategis. Komoditi Lada bukanlah jenis tanaman baru bagi masyarakat Aceh, jauh sebelum masa Kerajaan Iskandar Muda (1607-1636) komoditi ini telah ada bahkan menjadi salah satu komoditi unggulan yang di cari para pedangan dari berbagai negara seperti Timur Tengah, Eropa, Amerika dan negara-negara lainnya. Disamping itu, tanaman rempah-rempah tertua tersebut makin sulit ditemui keberadaannya padahal, tanaman ini adalah komoditas primer sub sektor perkebunan yang menjadi salah satu komoditas andalan utama dalam memperoleh pendapatan devisa  Negara hingga saat ini walau menunjukkan angka penurunan. Masih tersedianya lahan yang cukup di daerah, biaya produksi yang relatif murah ditambah usia produksi yang panjang serta masih tingginya angka kemiskinan didaerah menjadi landasan kuat pendirian Lembaga LADA Aceh.

Dalam priode pertamanya, LADA Aceh lebih memprioritaskan kerja-kerja pada pemantapan kapasitas di tingkat internal, menarik minat kerja sama dengan pihak Pemerintah maupun swasta dan mendorong lahirnya kelompok-kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang mengelola kebun-kebun lada.